Rabu, 18 Januari 2017

Mbah Min

Mbah Min Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kami biasa memanggilnya Mbah Min, dia tinggal di sebelah rumahku yang berbatasan dengan sungai kecil. Dia tinggal sendirian di rumah yang berdindingkan bilik dan beratapkan rumbia. Sampai sekarang saya sendiri tidak tahu asal usul keluarganya dan tidak berani menanyakannya karena khawatir akan menyinggung hatinya.

Tapi bagi keluarga saya, Mbah Min sudah dianggap seperti keluarga sendiri karena mau membantu menjaga pemakaman keluarga besarku tanpa mengharapkan bayaran sedikit pun. Pekerjaan rutinnya membersihkan rumput di areal pemakaman pada pagi hari, dan rumput-rumput itu dikumpulkan untuk dijual ke peternak sapi di kampungku.

Bagi saya sendiri ada keasyikan tersendiri bila bermain ke rumahnya dan tidak peduli dengan omongan tetangga yang menganggap Mbak Min itu, orang tidak waras karena terkadang berbicara sendiri dengan pohon.

Saat dirinya berbicara dengan pohon itu seolah-olah sedang berhadapan dengan kekasih tercintanya dan terkadang mengelus-ngelusnya. Terkadang dia juga menangis tersedu-sedu saat ada pohon yang ditebang oleh warga, seperti dia tidak mau kehilangan kekasih tercintanya itu.
Bahkan ada juga omongan tetangga yang usil yang menyebutkan bahwa Mbah Min itu penyembah pohon
... baca selengkapnya di Mbah Min Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 14 Januari 2017

Habis Gelap, Terbitlah: TUKUL

Habis Gelap, Terbitlah: TUKUL Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tukul Arwana adalah pelawak atau mungkin lebih sukses sebagai presenter yang saat ini termasuk dalam jajaran pesohor dengan bayaran tertinggi negeri ini. Keberhasilan luar biasa yang diperoleh Tukul sekarang sama sekali tidaklah diperoleh tanpa perjuangan. Walaupun terlihat banyak bercanda, namun kadang Tukul menyimpan kesedihan yang amat dalam terhadap sejumlah persoalan hidup yang dialaminya.

Tahun 1985, Tukul dan Joko mengikuti Lomba Lawak Mini Kata Nasional di Balai Sidang. Saat itu jurinya almarhum Arwah Setiawan dari Lembaga Humor Indonesia, Dono dari Warkop dan Asmuni dari Srimulat. Saat itu, grup lawaknya terpilih menjadi pemenang. Saat Tukul berpikir, dengan memenangi lomba lawak tingkat nasional maka dirinya akan kebanjiran order. Namun, kenyataan tidaklah begitu mudah. Bahkan semua koran yang dibelinya tidak ada satu pun yang memuat tentang kemenangannya. Perasaannya sangat sedih waktu itu.

Di saat belum sukses, Tukul sempat merasa nelangsa di saat pulang kampung. Tidak seperti yang dibayangkan orang, pulang kampung dengan membawa mobil dan p
... baca selengkapnya di Habis Gelap, Terbitlah: TUKUL Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 13 Januari 2017

Berikan Cintamu Kepada orang Tua

Berikan Cintamu Kepada orang Tua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Cinta orang tua sepanjang masa, cinta anak sepanjang galah.”

Master Cheng Yen pernah berkata,”2 hal yang tidak bisa ditunda adalah beramal dan berbakti kepada orang tua Anda.”

Konon ada sepasang suami istri lansia hidup di pedesaan di daerah terpencil. Sang suami adalah seorang profesor dan mantan dosen yang sudah pensiun 10 tahun lalu. Sejak 10 tahun pula pasangan tersebut hidup di desa, menjalankan aktifitas berkebun, membaca, jalan-jalan, dan seterusnya selalu bersama-sama.

Suatu hari, sang istri tiba-tiba meninggal dunia saat istirahat. Kenyataan tersebut sangat memukul sang profesor. Ia tak pernah menduga akan kehilangan satu-satunya teman hidup yang mencintai dan setia menemani di usia senjanya.

Dua minggu berlalu, tetapi sang profesor mulai bertingkah aneh. Ia membagi-bagikan bunga kepada para tetangga dan mengembalikan semua buku yang pernah ia pinjam. Ia bahkan menemui seorang notaris dan menitipkan surat wasiatnya.

Pada
... baca selengkapnya di Berikan Cintamu Kepada orang Tua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 07 Januari 2017

Penaluna

Penaluna Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku bersandar di dinding dapur. Ini sudah hampir setengah jam tapi Mama ngga juga berhenti mengoceh. Aku muak. Aku benar-benar muak dengan semua perkataan Mama. Banyak hal yang Mama ngga tahu tentang aku. Mama cuma mengenal dan menilai aku berdasarkan apa yang dia lihat. Dia ngga tau apa-apa tentang aku.

“Kamu itu rasioal sedikit lah, Luna. Mau jadi apa kamu dengan mimpi-mimpi kamu itu? Papa dan Mama pingin kamu jadi dokter. Titik. Mimpi itu ya mimpi, ngga akan untuk jadi nyata. Ngerti kamu?” Kata Mama tanpa memandangku.
“Terserah deh, Ma. Mama ngga tahu apa-apa.” Balasku sambil berjalan pergi meninggalkan Mama. Perasaanku campur aduk. Banyak hal yang membuatku down saat ini. Di sekolah, di rumah, semua orang. Kepalaku terasa sangat berat. Aku masih ngga percaya Emma yang lolos audisi TeenMovie Maker. Emma si cewe centil dari SMA 23 yang aku temui di tempat audisi. Sepertinya dia sama sekali ngga punya kemampuan untuk jadi sutradara. Mungkin dia hanya bisa memegang alat make-up. Aku yang selama ini berjuang untuk lolos audisi itu. Aku yang setiap hari terus berlatih. Aku yang setiap saat bermimpi untuk jadi sutradara. Aku yang selama ini kerja keras belajar segala hal. Aku selama ini yang berjuang. Bukan dia, bukan Emma. Dia ngga tahu apa-apa tentang bagaimana membuat film. Dia ngga tahu apa-apa. Aku yang tahu. Aku yang selama ini m
... baca selengkapnya di Penaluna Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1